berapa lama latihan pagar nusa
Discovershort videos related to latihan pagar nusa berapa bulan on TikTok. Watch popular content from the following creators: Hendri Sudah Vaksin(@inihendri), PAGAR NUSA ASSAQOLANI(@pagarnusa.assaqolani), ANAK KUAT(@barbarasepeed1), PAGAR NUSA ASSAQOLANI(@pagarnusa.assaqolani), Muh Fajrin(@bosskecil4420) . Explore the latest videos from hashtags: #lapangansaburaibandarlampung, #pelabuhanbira
A cara memperkuat kepribadian peserta didik melalui materi pembelajaran. B. penghargaan pengorbanan seorang tokoh untuk meraih suatu kemerdekaan. C. upaya penanaman sikap positif peserta didik dalam pembelajaran. D. tujuan penyisipan peristiwa sejarah dalam pembelajaran bahasa Indonesia. E. cerminan suatu sikap jati diri peserta didik dalam
Bahkansejak tahun 2014, lokasi hutan mangrove Nusa Kambangan tidak lagi dijadikan tempat latihan survival Kopassus. Latihan Kopassus telah dipindahkah ke Kutawaru, Kecamatan Cilacap Tengah.
BeritaUKM- Seiring dengan makin meningkatnya kesadaran akan gaya hidup sehat, gak sedikit fitness gym terdekat kebanjiran member baru. Dalam fenomena ini, apakah bisa ditarik kesimpulan bahwa, mendirikan fitness gym bisa menjadi investasi jangka panjang bagi kita semua? Ingin tahu gimana kiat-kiatnya mendirikan fitness gym yang bakal laris di masa depan? Berikut tips 1. Harus jatuh cinta sama
SejarahBerdirinya Ikatan Pencak Silat NU PAGAR NUSA Oleh : Nur rohman MD.SH IPS NU PAGAR NUSA CIKLENTENG Tradisi silat pesantren Dilingkungan Pesantren NU,terdapat banyak aliran silat baik aliran silat jawa timur,jawa barat,jawa tengah,Banten,silat betawi,silek minang,silat Mandar,Silat Mataram,dan lain lain,oleh karena itulah untuk menyatukan semua aliran silat tersebut di bentuklah pagar
Vay Tiền Trả Góp Theo Tháng Chỉ Cần Cmnd. Bokeh Situs Download http Contact Result for Berapa Lama Menjadi Warga Pagar Nusa Apacodecom TOC Daftar IsiBerapa lama untuk menjadi warga pagar nusa - Ketua Pagar Nusa Kota Probolinggo menjelaskan, pelaksanaan UKT ini sesuai dengan hasil Rapat kerja Cabang Rakercab Pagar Nusa Kota Probolinggo. Bahwa pelaksanaan UKT dilaksanakan setiap 4 bulan Bulan Untuk Menjadi Warga Pagar Nusa - 26, 2022 Menurutnya, untuk menjadi anggota sah Pagar Nusa harus menyelesaikan semua tingkatan tersebut. Jadi UKT ini dilaksanakan setiap 4 bulan sekali. Untuk menjadi anggota Pagar Nusa semua peserta nanti harus menyelesaikan semua tingkatan yang terdiri dari sabuk putih, kemudian kuning, merah, biru, cokelat dan lama kenaikan sabuk pagar nusa - 1, 2022 Tags Q&A Top Lists Top Produk Tags Berapa lama kenaikan sabuk pagar nusa 3 months ago Komentar0 Dibaca83 Share Like Latihan dilakukan selama 2 jam, mulai pukul WIB. Sengaja diadakan malam hari, mengingat banyak anggota yang harus bekerja dan bersekolah pada pagi hingga sore Nusa - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebasBerapa Lama Menjadi Warga Pagar Nusa ApacodecomAug 3, 2022 Di samping itu, beberapa pelatih mengaku dirinya bergabung dengan Pagar Nusa sejak 4 sampai 5 tahun. Oleh karena itu, kemampuan, pengetahuan dan pengalaman mereka dalam melatih Pencak Silat Nahdlatul Ulama Pagar Nusa tidak dapat diragukan Kaderisasi Pagar Nusa Tak Ada Klasifikasi Usia dan - NU OnlineDec 4, 2022 Ia menyebutkan bahwa siswa atau peserta latihan Pagar Nusa terdapat enam tingkatan, sedangkan satu tingkatan membutuhkan waktu normal kira-kira sekitar tiga hingga enam bulan per tingkat. Dengan begitu, jika terdapat enam tingkatan peserta latihan Pagar Nusa, maka akan memakan waktu yang Lama Menjadi Warga Pagar Nusa Apacode Amarta KaryaAug 3, 2022 Di samping itu, beberapa pelatih mengaku dirinya bergabung dengan Pagar Nusa sejak 4 sampai 5 tahun. Oleh karena itu, kemampuan, pengetahuan dan pengalaman mereka dalam melatih Pencak Silat Nahdlatul Ulama Pagar Nusa tidak dapat diragukan Lama Menjadi Warga Pagar Nusa Apacode Amarta KaryaAug 3, 2022 Di samping itu, beberapa pelatih mengaku dirinya bergabung dengan Pagar Nusa sejak 4 sampai 5 tahun. Oleh karena itu, kemampuan, pengetahuan dan pengalaman mereka dalam melatih Pencak Silat Nahdlatul Ulama Pagar Nusa tidak dapat diragukan Lama Menjadi Warga Pagar Nusa - Lama Latihan Pagar Nusa. Nama resminya adalah lkatan Pencak Silat Nahdlatul Ulama IPS-NU Pagar Nusa kemudian sekarang membuang kata ikatan, menjadi Pencak Silat NU. Sedangkan Pagar Nusa sendiri berarti pagarnya NU dan bangsa. Pagar Nusa dibentuk pada 3 Januari 1986 di Pondok Pesantren Lirboyo, Kediri, Jawa Berapa Lama Latihan Pagar Nusa Sedang TrendMay 10, 2023 Pesawaran, Nu Online Setelah Sekian Lama Tidak Menggelar Latihan Terpadu, Pimpinan Cabang Pencak Silat Nahdlatul Ulama Psnu Pagar Nusa Kabupaten Pesawaran,. Di samping itu, beberapa pelatih mengaku dirinya bergabung dengan pagar nusa sejak 4 sampai 5 Pencak Silat Nahdlatul Ulama Pagar Nusa - NU OnlineMay 31, 2019 Pagar Nusa dibentuk pada 3 Januari 1986 di Pondok Pesantren Lirboyo, Kediri, Jawa Timur. NU mengesahkan pendirian dan kepengurusannya melalui Surat Keputusan tertanggal 9 Dzulhijjah 1406/16 Juli 1986. Lahirnya Pagar Nusa berawal dari perhatian dan keprihatinan para kiai NU terhadap surutnya ilmu bela diri pencak silat di jam latihan Pagar Nusa? 27, 2020 Pedoman Berapa jam latihan Pagar Nusa? Admin November 27, 2020 Daftar isi [ hide] 1 Berapa jam latihan Pagar Nusa? 2 Berapa sabuk PN? 3 Kapan pengesahan warga Pagar Nusa? 4 Warna apa saja sabuk Pagar Nusa? Berapa jam latihan Pagar Nusa? Latihan dilakukan selama 2 jam, mulai pukul Pagar Nusa, Pencak Silat Nahdlatul Ulama - 14, 2022 - Pagar Nusa adalah organisasi pencak silat yang dibentuk oleh Nahdlatul Ulama NU pada 1986. Berdirinya Pagar Nusa atau sering disingkat PN, bermula dari keprihatinan para kiai NU terhadap surutnya ilmu bela diri pencak silat di lingkungan Nusa Menjaga Keseimbangan Tradisi dan Prestasi - NU OnlineJan 24, 2020 Alhamdulillah saya melihat sangat signifikan sebagai satu contoh saja, Pagar Nusa Karanganyar itu mereka baru punya SK 2017, tapi dalam waktu kurang dari 1 tahun, mereka sudah punya bus sendiri, inventaris dan itu dipinjamkan ke banom-banom lain, dan itu tanpa dari mana-mana, itu urunan, Nusa - Official Website of PSNUJan 26, 2023 Pagar NU dan Bangsa Pagar Nusa adalah organisasi pencak silat yang dibentuk oleh Nahdlatul Ulama NU pada 1986Pagar Nusa Sebuah Organisasi Pencak Silat Kalangan NahdliyyinLahirnya Pagar Nusa Pagar Nusa dibentuk pada 3 Januari 1986 di Pondok Pesantren Lirboyo, Kediri, Jawa Timur. NU mengesahkan pendirian dan kepengurusannya melalui Surat Keputusan tertanggal 9 Dzulhijjah 1406/16 Juli 1986. Lahirnya Pagar Nusa berawal dari perhatian dan keprihatinan para kiai NU terhadap surutnya ilmu bela diri pencak silat di Berapa Lama Menjadi Warga Pagar Nusa ApacodecomMENGENAL PAGAR NUSA PENCAK SILAT NAHDLATUL ULAMA - LESBUMIJan 28, 2017 Materi Pencak Silat Pagar Nusa Bakudi susun oleh tim yang terdiri dari dewan dan sumber lain dari berbagai aliran asli dari seluruh Indonesia seperti Cimande, Cikaret, Cikampek, Cikalong, Minang, Mandar, Mataram, dll. secara sistematis dengan metode Pagar Nusa Ladang Dakwah bagi Tersebarnya Aswaja - NU OnlineJul 24, 2019 Kegiatan dilanjutkan khataman dan tasyakuran dengan diikuti lima Pimpinan Anak Cabang Pagar Nusa Indragiri Hilir Inhil,yang terdiri dari Gelanggang Pagar Nusa Bagan Jaya Enok di bawah pimpinan Kang Berdirinya Pencak Silat NU PAGAR NUSA - BloggerMay 21, 2014 Berdirinya Pagar Nusa. Mengacu pada Surat Keputusan Resmi Pembentukan Tim Persiapan Pendirian Perguruan Pencak Silat NU yang disahkan pada 10 Desember 1985 dan berlaku sampai dengan tanggal 15 januari 1986, maka diadakanlah pertemuan lanjutan di pesantren Lirboyo Kediri pada tanggal 3 Januari Pagar Nusa NU Terkait Pilkada Jakarta, Ahok dan Demo - NU OnlineNov 4, 2016 PP PSNU Pagar Nusa memerintahkan pada seluruh warga Pagar Nusa, tanpa kecuali, untuk tidak ikut serta dalam ajakan aksi 4 November 2016. PP PSNU Pagar Nusa juga melarang disertakannya atribut, lambang, dan simbol yang berkaitan dengan Nahdlatul Ulama dalam aksi Keywords For Berapa Lama Menjadi Warga Pagar Nusa Apacodecom The results of this page are the results of the google search engine, which are displayed using the google api. So for results that violate copyright or intellectual property rights that are felt to be detrimental and want to be removed from the database, please contact us and fill out the form via the following link here.
Jakarta, NU Online Ketua Umum Pimpinan Pusat PP Pencak Silat Nahdlatul Ulama PSNU Pagar Nusa M Nabil Haroen menjelaskan tentang sistem kaderisasi yang ada di Pagar Nusa. Di antaranya tidak memandang atau mengklasifikasikan usia dan harus menguasai berbagai amaliah NU. Ia menjelaskan, Pagar Nusa merupakan badan otonom berbasis profesi, bukan usia, sehingga mulai dari anak kecil hingga orang tua bisa menjadi bagian dari organisasi pencak silat di lingkungan NU ini. Tidak adanya pembatasan usia ini juga membuat jumlah kader Pagar Nusa, dari tahun ke tahun, akan terus bertambah. Gus Nabil, sapaan akrabnya, mengungkapkan bahwa soal pembatasan usia ini berbeda dengan organisasi badan otonom NU yang lain, seperti Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama IPNU. Menurutnya, kader IPNU yang sudah berusia 30 tahun sudah tidak bisa lagi menjadi bagian dari IPNU dan harus berpindah organisasi ke Gerakan Pemuda GP Ansor. “Kalau di Ansor sudah usia 40-45 tahun, dia sudah tidak bisa di Ansor lagi. Tapi kalau Pagar Nusa, karena dia berbasis profesi, bukan usia, artinya dia akan terus bertambah. Otomatis sistem pengkaderan yang ada di Pagar Nusa ini harus betul-betul kuat,” ungkap Gus Nabil, sebagaimana dikutip NU Online dari tayangan siniar podcast yang ditayangkan Kanal Youtube Swara NU, pada Ahad 4/11/2022. Ia menyebutkan bahwa siswa atau peserta latihan Pagar Nusa terdapat enam tingkatan, sedangkan satu tingkatan membutuhkan waktu normal kira-kira sekitar tiga hingga enam bulan per tingkat. Dengan begitu, jika terdapat enam tingkatan peserta latihan Pagar Nusa, maka akan memakan waktu yang lama. “Kalau misalnya yang pengaderan untuk siswa Pagar Nusa ini latihannya seminggu 2 kali, yang kita ajarkan akhlakul karimah, ke-NU-an, dan gerakan-gerakan atau jurus-jurus,” terang Anggota Komisi IX DPR RI ini. Karena tidak ada klasifikasi usia, Gus Nabil bercerita pernah melakukan penyematan terhadap anggota baru Pagar Nusa di Bojonegoro. Di antara anggota-anggota baru itu, terdapat dua orang anggota yang memiliki selisih usia sangat jauh. “Yang satu masih sangat kecil usia sekolah dasar SD dan yang satu sudah sepuh usia 62 tahun bergelar doktor. Jadi, usianya berapa pun tidak menghalangi setiap orang untuk mempelajari pencak silat. Itu pengkaderan di tingkat siswa pelatihan,” jelasnya. Lebih lanjut, Gus Nabil menjelaskan tentang sistem pengaderan untuk pasukan inti. Sebuah pasukan semi-otonom yang ada di dalam organisasi Pagar Nusa. Sistem pengaderan pasukan inti terdapat tiga level yakni Pendidikan Pertama Diktama, Pendidikan Tingkat Dua Dikda, dan Pendidikan Tingkat Tinggi Dikti. Selain itu, syarat umum untuk menjadi pasukan inti adalah harus berstatus sebagai pelatih dan telah menyelesaikan enam tingkatan pelatihan, mahir jurus-jurus baku dalam Pagar Nusa, sekaligus harus menguasai dan menghafal berbagai amaliah NU. Sebagai contoh, ketika calon pasukan inti dites tetapi ternyata tidak hafal shalawat nariyah maka akan dinyatakan tidak lolos. Sebagai contoh, Gus Nabil menceritakan pengalamannya saat melakukan Diktama Pasukan Inti di Lampung untuk kebutuhan Muktamar Ke-34 NU. Ketika itu, terdapat kurang lebih pendaftar untuk menjadi Pasukan Inti Pagar Nusa. “Ada pendaftar, yang lolos tes sekitar 500 orang. Artinya yang 400 orang itu sudah tereksklusi karena dia nggak hafal jurus baku, amaliah NU. Kemudian dari 500 orang yang sudah masuk, peserta Diktama, akhirnya yang lulus hanya 437,” tutur pendekar Pagar Nusa jebolan Pesantren Lirboyo, Kediri, Jawa Timur itu. Ada banyak faktor yang menyebabkan calon Pasukan Inti Pagar Nusa itu dinyatakan tidak lolos. Misalnya karena kuda-kuda yang dilakukan tidak kokoh, lalu secara fisik kurang baik sehingga pingsan saat dites, dan telat mengikuti sesi. “Di Diktama ini, pasukan inti telat 15 menit masuk sesi, drop out dari Pagar Nusa. Harus disiplin. Ini pasukan khusus elit. Di PDPRT, pasukan inti adalah pasukan elitenya Pagar Nusa. Jadi, begitu banyak pengkaderan di Pagar Nusa, dan itu berjenjang,” pungkas Gus Nabil. Sebagai informasi, PP PSNU Pagar Nusa akan menggelar Kongres IV di Padepokan Pencak Silat Taman Mini Indonesia Indah TMII, pada Senin-Rabu 5-7/12/2022. Selain agenda pemilihan ketua umum, Kongres IV Pagar Nusa ini akan membahas berbagai hal mengenai manajemen dan peraturan organisasi. Pembukaan Kongres IV Pagar Nusa ini akan dihadiri oleh para tokoh. Di antaranya Presiden Joko Widodo, Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf, Menteri Pemuda dan Olahraga RI Zainudin Amali, Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Pencak Silat Seluruh Indonesia PB IPSI Prabowo Subianto, serta Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional ATR/BPB Hadi Tjahjanto. Kongres IV Pagar Nusa bakal diikuti oleh 800 peserta yang berasal dari pimpinan cabang dan wilayah Pagar Nusa se-Indonesia, serta para pengurus cabang istimewa Pagar Nusa yang ada di berbagai negara, seperti Taiwan, Hong Kong, Korea Selatan, Malaysia, Mesir, dan Jepang. Pewarta Aru Lego Triono Editor Muhammad Faizin
Daftar isi1 Berapa jam latihan Pagar Nusa?2 Berapa sabuk PN?3 Kapan pengesahan warga Pagar Nusa?4 Warna apa saja sabuk Pagar Nusa? Latihan dilakukan selama 2 jam, mulai pukul – WIB. Sengaja diadakan malam hari, mengingat banyak anggota yang harus bekerja dan bersekolah pada pagi hingga sore hari. Meski sibuk, mereka tetap menyempatkan diri untuk berlatih. Berapa biaya pengesahan Pagar Nusa? “Jadi Pagar Nusa ini nggak sekadar menekuni beladiri saja. Tapi yang terpenting silaturami dan semangat menjaga kiai,” terangnya. Dalam kesempatan itu, Ihwan juga menegaskan bahwa untuk mendaftar dan latihsn Pagar Nusa adalah gratis. Sedangkan biaya pengesahan juga terbilang murah hanya Rp Latihan pn setiap hari apa? Setiap malam Jum’at dan malam minggu, bahkan biasa juga tiga kali seminggu, yakni hari senin, rabu dan sabtu. Berapa sabuk PN? Tingkatan sabuk Pagar Nusa Sabuk Hijau badge Kuning. Sabuk Hijau badge Merah. Sabuk Hijau badge Biru. Sabuk Hijau badge Coklat. Berapa jumlah anggota Pagar Nusa? Hal itu disampaikan Ketua Pagar Nusa wilayah Lampung, Yana Supriana, saat menggelar apel siaga Pagar Nusa di halaman pondok pesantren Darussa’adah, Selasa, 21 Desember 2021. “Total anggota Pagar Nusa yang diterjunkan selama Muktamar ulama 34 berjumlah 1100 orang dan 500 orang relawan,”kata Yana. Apa saja sabuk Pagar Nusa? Penjelasan Sabuk Hijau badge Putih Anggota Sabuk Hijau badge Kuning Anggota Sabuk Hijau badge Merah Anggota Sabuk Hijau badge Biru Anggota Sabuk Hijau badge Coklat Asisten Pelatih Sabuk Hijau badge Hitam Pelatih Kapan pengesahan warga Pagar Nusa? Sabtu 03/4/2021. Kegiatan pengesahan warga baru / telasan ini rutin dilaksanakan setiap 2 kali dalam setahun yaitu pada Bulan Muharram dan Rajab. Adapun jumlah warga yang disahkan menjadi warga baru Pagar Nusa adalah sejumlah 40 orang. Berapa lama latihan Gasmi? Khataman calon warga baru sendiri merupakan pengesahan siswa GASMI yang telah menempuh latihan selama 1 tahun dan sudah mendapat amalan yang telah di ijazahi. “Ijazahan akan dilaksanakan 1 bulan sebelum pelaksanaan khataman,” kata Sekretaris MWC NU Sampung yang kerab disapa Cak Pri ini. Apa saja warna sabuk PN? Warna Strip/Cleret Sabuk Pagar Nusa Putih. Kuning. Coklat. Biru. Merah. Hitam. Warna apa saja sabuk Pagar Nusa? warna Putih, Kuning,coklat,biru,merah,hitam.
loading...Rakernas PP Pagar Nusa NU, di Hotel Arya Duta Jakarta. Foto/Ist JAKARTA - Ketua Umum Pimpinan Pusat Pagar Nusa Nahdlatul Ulama NU, M Nabil Haroen menegaskan, saat ini organisasi para pendekar ini fokus untuk memperkuat skema kaderisasi serta jejaring luar disampaikan M Nabil Haroen, pada penutupan Rakernas PP Pagar Nusa NU, di Hotel Arya Duta Jakarta, Jumat 8/7/2022 dini hari."Pagar Nusa terus memperkuat sistem kaderisasi internal untuk menggembleng kader dan pendekar. Jadi kita punya pendekar-pendekar dari pelbagai level, dari yang dasar hingga pasukan inti. Nah, kita mendukung penuh kaderisasi berjenjang dari PBNU," ungkap Nabil Haroen, yang berproses lama sebagai santri di Pesantren Lirboyo, Komisi IX DPR ini juga menegaskan, Pagar Nusa juga memperkuat aset-aset wilayah dan cabang di daerah, sebagai bagian dari kemandirian organisasi."Kami mendorong agar cabang-cabang dan wilayah mengelola aset sendiri, punya kantor untuk latihan pencak silat dan kegiatan organisasi. Di antara yang sudah mulai merintis di beberapa cabang di Lampung, Kepulauan Riau, Jawa Tengah dan Jawa Timur," terang lanjut, Nabil Haroen menjelaskan skema gotong royong pendirian kantor dan gedung latihan Pagar Nusa ini sederhana."Kami data secara ringkas berapa jumlah kader di suatu daerah, lalu kita ajak bareng-bareng iuran semampunya secara reguler. Kadang ada juga yang sudah wakaf tanah, wakaf bahan material, juga tenaga. Alhamdulillah, dengan semangat para pendekar dan dukungan kiai-kiai, berjalan lancar," kaderisasi dan manajemen aset, Nabil Haroen menjelaskan, Pagar Nusa juga serius mendorong penguatan jejaring di kampus dan luar negeri."Saat ini, Pagar Nusa diterima di berbagai kampus sebagai unit beladiri. Nah, kami mau mendorong ini, berkolaborasi dengan yang lain, agar Pagar Nusa bisa secara massif ada di kampus-kampus. Di sebuah kampus di Makassar, Pencak Silat Pagar Nusa masuk secara resmi di kurikulum pembelajaran. Ini jadi contoh menarik," kata Nabil. Ia menambahkan, Pagar Nusa juga mendorong terbentuknya pengurus istimewa di berbagai negara. "Kami sudah ada di Mesir, Malaysia, Hong Kong, Korea Selatan, Aljazair, dan sekarang kader-kader beberapa negara juga meminta untuk dibentuk. Kami kerjasama dengan PCINU setempat, serta akan berkolaborasi dengan jaringan KBRI dan atase pertahanan di beberapa negara," terang pembukaan Rakernas pada Kamis 7/7/2022, dihadiri Waketum PBNU KH Zulfa Mustofa. Nabil Haroen menjelaskan, Rakernas sedianya dihadiri oleh Ketua Umum PBNU KH Yahya C Staquf, namun beliaunya sedang haji dan diwakilkan ke Pengurus Harian."Kami akan mengikuti skema organisasi dan melaporkan hasil Rakernas ke PBNU dan kiai-kiai sepuh," tutup Nabil. maf
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Waktu SMP sampai SMA, saya sempat bergabung dengan Lembaga Pencak Silat Nahdlatul Ulama Pagar Nusa. Ceritanya berawal waktu kelas satu SMP, di sekolah ada yang kemasukan mahkluk halus. Entah benar atau tidak, ada teman seangkatan namanya Chandra Jaya yang berhasil mengusir mahkluk halus tersebut. Selain itu, ketua Kelas saya bernama Hendra Indra setiawan saat itu yang sakit dan diobati menggunakan tenaga dalam oleh Chandra. Awalnya, Hendra yang pertama ingin bergabung dengan Pagar Nusa. Karenanya, saya juga tertarik untuk ikut. Hingga akhirnya saya mengajak teman sekompleks yang juga teman sekolah. Yakni Idil dan Fero, seperti yang saya ceritakan sebelumnya kalau Idil adalah teman kecil saya sejak SD, sedangkan Fero adalah kakak kelas yang juga tinggal di kompleks BLK. Awalnya Fero menolak ajakan saya, tapi saya tidak mungkin pergi ikut latihan sendiri, selain dilaksanakannya pada malah hari, saya juga tidak terbiasa ke luar rumah di waktu malam apalagi dengan jarak yang saat itu menurut saya cukup jauh dari rumah. Ibu juga pasti tidak akan mengizinkan saya untuk pergi hal-hal yang seperti itu. Setelah Fero menerima ajakan saya, maka Fero menawarkan bagaimana kalau kita juga mengajak Idil. Maka pergilah kami berdua ke rumahnya Idil untuk mengajaknya bergabung di Pagarnusa. Tidak butuh waktu yang lama hingga dia setuju. Tibalah di hari pertama kami untuk datang ke tempat latihan Pencak Silat Pagar Nusa. Tepat setelah shalat Maghrib, kami berangkat menuju SD Negeri 5 Mandonga. Tempat dimana tempat latihan dilaksanakan. Selain dua teman kecil saya di kompleks, ada juga teman sekelas saya yakni Lyus Indrawan dan Amiruddin yang juga ikut serta. Mulailah latihan kami yang tentunya dimulai dengan perkenalan, yang menjadi guru kami bernama Musram Abadi, orang ini minta dipanggil dengan sebutan Bang alias Abang. Hal ini adalah asing bagi saya dan teman-teman. Karena yang saya tahu, pangilan Bang atau Abang biasa digunakan untuk orang Medan atau orang Batak. Seperti biasa adiknya Fero yang memanggilnya dengan sebutan tersebut. Jadilah kami memanggil guru kami itu dengan sebutan Bang Musram. Latihan pertama kami adalah kuda-kuda, di mana semua perguruan bela diri pastinya mengajarkan hal tersebut kepada awal latihan. Kaki ini gemetaran saat latihan pertama, lutut seperti mau copot rasanya. Maklum, ini adalah yang pertama saya melakukannya. Meski waktu SD sempat ikut latihan karate di kompleks, tapi karena saya tidak terlalu tertarik mengikutinya saat itu maka ini adalah hal yang baru bagi saya. Hari pertama latihan tidak terlalu lama, latihan yang dimulai jam tujuh malam, berakhir setengah delapan malam. Meskipun begitu, ini adalah termasuk waktu yang dibilang lama untuk ke luar rumah bagi saya pada saat itu. Saat pulang dan sampai di rumah, Ibu sudah menunggu di ruang tamu. Meledaklah kemarahannya karena pulang saya dianggap lama. Ibu kahwatir kalau ada apa-apa, selalunya kejadian Ewin yang ditabrak mobil semasa SD, menjadi alasan Ibu saat itu. Saya kemudian bicara dalam hati, kalau jam segini saja Ibu sudah kahwatir, bagaimana hari-hari selanjutnya? Padahal, latihan tadi masih pengenalan. Bahkan, Bang Musram mengingatkan kalau pulang itu paling cepat jam Sembilan malam. Tapi sudahlah, saat itu saya hanya diam saja mendengar Ibu mengomel. Hari-hari selanjutnya kami mulai menjalani aktivitas latihan Silat Pagar Nusa dua kali seminggu. Setiap malam Jum’at dan malam minggu, bahkan biasa juga tiga kali seminggu, yakni hari senin, rabu dan sabtu. Jadi semasa SMP saya selain sekolah juga aktiv di Lembaga Pencak Silat Pagar Nusa. Sebenarnya itu terbilang positif, karena masa remaja saya dihabiskan dengan aktivitas ekstra yang bersifat dengan pengembangan diri. Hari ke dua latihan pulangnya satu jam lebih lama, yakni jam Sembilan. Lagi-lagi Ibu “naik tanduk” dan memang karena Ibu tidak pernah mersetui saya mengikuti kegiatan ini. Hanya Ayalah yang selalu mendukung. Hari ketiga lebih lama lagi hingga jam sepuluh, karena memang banyak materi latihan yang diajarkan membuat kami harus pulang lebih larut. Ibu semakin marah, jantungnya berdebar-debar setiap menanti kepulangan saya dari latihan. Saat itu memang belum ada Hand Phone, bahkan belum ada yang namanya telpon rumah. jadi, wajar memang kalau orang tua kahwatir kalau anaknya belum pulang di saat yang sudah larut. Karena sudah terbiasa pulang larut, bahkan kalau malam minggu sampai jam sebelas, akhirnya Ibu terbiasa. Bahkan karena sudah sering pulang larut malam, pernah saat itu kami pulang cepat sekitar jam Sembilan karena Bang Musram ada kesibukan, Ibu malah heran dan bertanya kenapa saya pulang cepat. Sejak itulah, saya mengetahui kalau Ibu tidak lagi terlalu mempermasalahkan aktivitas saya di Pagarnusa. Hari demi hari saya dan teman-teman menjadi murid Lembaga Pencak NU Pagar Nusa, sekarang menjadi Ikatan Pencak Silat NU Pagar Nusa. Minggupun berganti minggu hingga tibalah kami penaikan tingkat. Untuk itu, kami akan melewati yang namanya masa pengisian tenaga dalam tingkat pertama. Saya, Idil dan Fero diberikan ilmu tenaga dalam oleh Bang Musram. Kami duduk melingkar di lantai dua SMP 9 tepat di samping SD Negeri 5 Mandonga. Saat itu kami pindah latihan, yang awalnya di SD Negeri 5 Mandonga berpindah ke SMP 9. Mulailah ritual pengisian dilakukan, duduk melingkar dan saling memegang tangan di samping kanan kiri. Kami diminta untuk berkonsentrasi dan menutup mata serta menahan nafas di perut. Beberapa saat kemudian Bang Musram seperti membaca mantra-mantra pertanda pengisian sementara dilakukan. Dengan mengeluarkan nafas dari hidung beberapa kali dengan sentakan, kalau lagi pilek sebaiknya tidak melakukan hal ini. Hehehe Pengisian telah selesai dilakukan, kami diberikan masing-masing secarik kertas yang berisikan beberapa Dzikir yang harus diamalkan setiap selesai shalat. Bukan Cuma itu, kami juga diwajibkan melakukan puasa muti selama tiga hari. *** Ritual puasa mutipun dilakukan, begitupula membaca dzikir yang merupakan amalan yang wajib dilakukan setelah shalat. Dzikir yang dibaca harus sampai ratusan kali. Tentunya ini membutuhkan waktu yang sangat lama. Saya, Idil dan fero melakukan dzikir pertama di Mushallah Kompleks BLK selepas shalat Isya berjamaah. Om wiji yang Imam saat itu, heran-heran melihat kami bertiga selepas shalat menark dari saku celana secarik kertas dan kemudian membacanya. Karena yang menjadi jamaah Cuma kami bertiga, maka tidak ada orang lain yang melihat aktivitas kami selain Om wiji sendiri. Singkat cerita, kami melakukan ritual puasa muti dengan amat sangat melelahkan, kami juga kebingungan tentang aturan puasa tersebut. Yang kami diberitahu adalah makan yang putih-putih. Padahal sebenarnya puasa muti tersebut adalah dimana sahur dan buka puasanya haruslah nasi dan air putih saja. karena dalam pikiran saya dan teman-teman adalah makan yang putih-putih, maka saat berbuka puasa saya meminum air putih dicampur gula pasir. Kan warnanya putih. Hehehe Begitupula dengan Idil, dia memasak telur rebus dan makan putihnya. Alasannya sama, yaitu putih. Bahakan saya masih ingat, kami bertiga saya, idil dan pero makan ubi rebus dengan dicampur gula pasir. Dengan alasan yang sama, yaitu berwarna putih. Jadilah puasa kami itu gagal tanpa disadari karena yang kami pahami puasa muti adalah makan yang putih-putih. Puasa muti selesai selama tiga hari, kami mulai kembali latihan setiap minggunya. Hari demi hari, minggu demi minggu teman-teman latihan kami semakin bertambah. Saat itu kami pindah latihan dari SMP 9 kembali ke SD 5 Mandonga di sampingnya. Karena ada perbaikan lapangannya. Ada beberapa teman-teman baru yang ikut juga latihan. Secara usia, mereka lebih tua dua sampai tiga tahun di atas kami dan rata-rata sudah SMA. Mulailah kami berkenalan satu persatu dan ternyata ada dari mereka yang tinggal dekat dengan kompleks kami. Namanya Musafir sekolah di Madrasah Aliyah Negeri MAN 1 Kendari dan dia tinggal di Jalan Anawai sekitar 500 meter dari kompleks kami tinggal. Semenjak itu, kami akrab dengan Musafir bahkan menjadi sahabat. Saya sering berkungjung ke rumahnya begitupula sebaliknya. *** Saat sudah hampir setahun latihan di Pagar Nusa, saat itu Bang Musram tidak melatih kami untuk sementara karena ada urusan penting. Katanya akan menghadapi Kuliah Kerja Profesi KKP di kampusnya. Selain itu dia juga sibuk mempersiapkan diri untuk maju menjadi calon Ketua HMI Komisariat Pertanian. Oh yah, saya juga sedikit mulai mengenal HMI dari Bang Musram dan dialah salah satu orang yang mendorong saya saat itu untuk ber HMI jika kuliah kelak. Karena Bang Musram tidak bisa melatih kami, untuk sementara maka kami dilatih oleh Kak Mus. Saya lupa siapa nama aslinya. Yang jelas, seingat saya kami memanggilnya dengan Kak Mus. Dia tidak mau dipanggil Abang. Karena menurut dia itu tidak pantas buat dia. Kak Mus saat itu adalah siswa STM Kendari, saya tidak tahu tepatnya kelas berapa dia saat itu. Kepribadian Kak Mus jauh berbeda dengan Bang Musram, Kak Mus lebih lembut dalam melatih. Dia juga tidak pernah sama sekali memarahi kami. Meski begitu, kami tetap menghormati dan menghargai dia. Kak Mus juga memiliki prinsip-prinsip yang berbeda dengan Bang Musram. Salah satu contohnya adalah Bang Musram paling tidak mau berhubungan dengan teman-teman Pagar Nusa lainnya. Saya tidak tahu persis masalahnya, saat itu seingat saya ada juga kelompok Pagar Nusa selain kami dan mereka latihannya di halaman kantor Departemen Agama Depag. Kalau tidak salah, yang melatih di sana namanya kak rudi. Berbeda dengan Bang Musram, Kak Mus malah mengajak kami latihan sama kak Rudi di Depag. Latihan di Depag sedikit berbeda suasananya. Kalau kami biasanya terkesan tertutup dan rahasia, di depag lebih terbuka bahkan di sore hari. Perlengkapannya juga lumayan lengkap, ada alat pengaman buat sparing. Berbeda dengan di tempat kami kalau sparing tanpa pengaman. Kami menikmati latihan di Depag, sayapun semakin semangat. Apalagi Kak rudi tidak pernah sama sekali menyinggung soal kami yang latihan di tempat yang berbeda. bahkan dia mengatakan kalau kita tetap sama meski berbeda tempat latihan. Sekitar tiga bulan kami latihan di sana, selain sore ada juga latihan di malam hari. Meski latihannya bersama, kami tetap dipisah karena alsan beberapa jurus yang sedikit berbeda. Hingga saat Bang Musram sudah kembali dari KKP nya dan dia juga sudah terpilih menjadi Ketua Umum HMI Komisariat Pertanian. Bang Musram datang saat kami latihan di Depag. Peserta latihan di bawah kepemimpinan Kak Mus juga semakin bertambah. Anak dari Kompleks BLK juga bertambah satu, yakni Yudhistira. Teman-teman sekolah Musafir dari juga dipanggilnya untuk bergabung di Pagar Nusa. Ada juga Imank yang tinggal tepat di depan Lorong Anawai yang juga masih berkeluarga dengan Musafir. Saya dan Imank juga berteman akrab, tapi sebelum dia masuk Pagar Nusa. Karena sering berkunjung di rumanya Musafirm saya juga jadi akrab sama teman-teman di lorong Anawai dan sekitarnya termasuk Imank. Selain itu, sepupu satu kali saya namanya Wawan tinggal di Anawai. Bahkan saat itu saya lebih akrab dan loyal kepada teman-teman saya dari Anawai di banding Kompleks sendiri. Saat itu malam hari kami berkumpul di Mushallah Depag, Bang Musram terlihat sangat marah. Saya lupa apa yang membuat dia marah. Sepertinya gara-gara kami latihan di Depag dan tentunya kemarahan itu ditujukan kepada Kak Mus. Terjadilah persitegangan saat itu, Bang Musram marah besar hingga sempat menarik kak Mus untuk sparing. Lucunya, kami menangis saat itu termasuk Musafir. Hahahaha semoga Musafir baca ini. Apalagi di saat kami disuruh memilih antara mengikuti Bang Musram atau Kak Mus. Tentunya ini adalah pilihan yang sulit bagi saya dan beberapa teman yang lain. Tapi bagi teman-teman yang baru bergabung di saat Kak Mus yang melatih tentunya sangat mudah. Hati kecil saya saat itu memilih Kak Mus, karena saya merasa Kak Mus lebih menghargai orang lain. Bukan berarti Bang Musram tidak, akan tetapi Bang Musram lebih keras dalam memperlakukan kami. Selain itu, dalam kasus malam itu Kak Mus tidak dalam posisi bersalah. Meski dia membawa kami untuk berkenalan dengan kak Rudi dan dilatih olehnya, kami menikmatinya dan mendapatkan hal-hal baru yang belum kami dapatkan. Akhirnya, banyak teman-teman memilih Kak Mus dibandingkan Bang Musram. Kami dipisah di dua sisi. Satu di sisi yang memilih Kak Mus dan satu sisi yang lain memilih Bang Musram. Seingat saya tidak ada yang memilih Bang Musram dan ada beberapa yang belum meenentukan sikap termasuk saya sendiri. Meski hati kecil saya memilih Kak Mus, akan tetapi di sisi hati saya yang lain tidak mungkin mengkhianati bang Musram. Karena bagaimanapun Bang Musram yang pertama mengajar saya di Pagar Nusa. Di sinilah untuk pertama kalinya saya belajar tentang komitmen, konsistensi, kesetiaan serta loyalitas kepada orang lain yang saya anggap berjasa kepada saya. Yang belum memilih adalah kami yang bergabung di Pagar Nusa sebelum Bang Musram pergi KKP. Karena tidak bisa memilih, Musafir bergeser di sisi Mushallah di tempat yang bukan opsi antara memilih Kak Mus atau Bang Musram. Artinya dia abstain, kemudian di susul oleh teman-teman yang lain termasuk saya sendiri. Kami memilih untuk tidak memilih ke dua opsi yang diberikan. Sesaat setelah itu, Bang Musram dan Kak Mus memberikan kejutan. Ternyata tepat jam dua belas malam saat itu Kak Mus berulang Tahun dan pertengkaran yang mereka lakukan hanyalah sandiwara. Buru-buru kami menyeka air mata, tangisan berganti gelak tawa. Akan tetapi di situ Bang Musram menganggap Kak Mus berhasil membentuk kami. Meski hanya tiga bulan bersama-sama, Kak Mus mampu menciptakan kondisi Perguruan semakin banyak muridnya. Serta kak Mus mampu menggantikan sosok kepemimpinan selama Bang Musram pergi. Semenjak itu, Bang Musram kembali mengambil alih latihan di pagar Nusa. Sedangkan Kak Mus melatih di tempat lain. Karena murid semakin banyak, maka Kak Mus atas izin dari Bang Musram membentuk Cabang di tempat lain. Kamipun tidak pernah lagi latihan di Depag begitupula Kak Mus tidak pernah lagi mengajak murid-muridnya latihan di sana. Oh yah, Kak Mus dibantu sama Chandra Jaya dalam melatih murid-muridnya. Setiap bulan kami melakukan latihan gabungan antara murid-murid Kak Mus dan murid-murid Bang Musram. Secara kuantitas, murid-murid Kak Mus lebih banyak dibanding kami. Tapi secara kualitas boleh diadulah…. Hehehe. Latihan gabungan biasa dilakukan saat akhir pekan dan biasanya kami bermalam di pinggir pantai jauh dari Kota Kendari. *** Kalau dihitung, sekitar tiga tahun saya mengikuti Pagar Nusa hingga akhirnya berhenti. Kami, yang seangkatan termasuk seangkatan dengan teman-teman yang bergabung bersama Musafir juga sudah sampai di tahap akhir tingkatan. Kami diangkat menjadi pelatih, apalagi semenjak Bang Musram terpilih jadi Ketua HMI Komisariat Pertanian, dia tidak tiap minggu hadir saat latihan. Segala Teknis termasuk melatih teman-teman yang lain diserahkan kepada kami. Yang menggantikan tugas-tugas Bang Musram saat melatih adalah Musafir. Oh yah, entah kebetulan atau tidak, yang selalu menjadi pimpinan itu namanya diawali dengan Mus. Bang Musram, Kak Mus dan Musafir. Hehehe. Bang Musram hanya datang kalau pengisian saja, selebihnya adalah tanggung jawab kami di bawah kepemimpinan Musafir. Entah bagaimana ceritanya kami pernah “marah” sama Bang Musram dan kami sudah melakukan perlawanan dengannya. Bang Musram pasti tertawa membaca ini. Jadi, kebiasaan kami sebelum masuk ke tempat latihan, kami duduk dan nongkrong di depan ruko kecil sekitar dua ratus meter dari tempat latihan. Pas di depan jalan besar, nama rukonya ummushabri, yang anak kendari pasti tahu tempatnya di mana. Hampir bahkan semua pelatih saat itu kami sudah menjadi pelatih tidak langsung masuk ke tempat latihan. Kami sudah jenuh dengan keadaan saat itu, kami membiarkan saja para murid menunggu kami. Hingga tak diduga ternyata Bang Musram datang ke tempat latihan. Meski kami ceritanya melakukan perlawanan, kami juga takut-takut. Artinya melawan setengah-setengah, hahahha. Karena sebelum memasuki tempat latihan harus melewati Ummushabri, jadi terlihat Bang Musram datang melintas melewati kami. Tidak ada tegur sapa saat itu, Bang Musram berjalan dengan cepat yang sudah menjadi khasnya. Kami tahu dia sangat marah kepada kami. Saat itu kami tidak langsung masuk karena ceritanya kan kami melawan, masa takut??? Hehehe….. Sesaat kemudian ada salah satu murid yang mendatangi kami, katanya Bang Musram panggil. Kami saling melihat, setelah diskusi kecil dan dipimpin oleh Musafir, maka kami masuk. Di tempat latihan, terlihat Bang Musram sudah duduk bersilah di depan murid-murid yang juga duduk bebaris dengan posisi bersilah. Kamipun mengambil posisi yang sama agak jauh di sisi kanan. Saat itu kalau tidak salah latihan kembali di SMP 9. Setelah kami duduk, tanpa basa basi Bang Musram langsung bersuara. Seperti membacakan surat keputusan, dia memecat kami. Jadi kurang lebih dia mengatakan seperti ini “Musafir Muchtar Arsyad, Eko Miharjan oh yah, selama di Pagar Nusa naman saya dirubah sendiri oleh Bang Musram dari Eko Miharjah menjadi Eko Miharjan, katanya waktu menulis nama huruf “h” yang saya tulis seperti “n” meski suda diperbaiki, Bang Musram tetap saja menyebut nama saya dengan Eko Miharjan, Tuan Afero Harahap, Muhammad Chaidil Halim, ….. ada beberapa nama yang saya lupa, DIPECAT!!!!” Sesaat kami terdiam, “untuk nama-nama yang disebut tadi untuk silahkan meninggalkan tempat ini!!!” Bang Musram mengusir kami tanpa memberikan penjelasan kenapa kami dipecat. Saya lupa, apa sempat salaman atau tidak sama dia. Yang jelas, dia berpesan kalau suatu saat nanti kita akan ketemu kembali di tempat yang lain. Meski dipecat, saya tidak merasa menyesal dengan keputusan itu. Saat itu saya sudah SMA dan memang banyak disibukkan dengan aktivitas di sekolah. Tapi bagaimanapun, tidak bisa saya pungkiri, di Pagar Nusa oleh Bang Musram kami tidak hanya diajarkan Ilmu silat dan tenaga dalam. Tetapi juga dilatih mental dan kemampuan berorganisasi. Kami juga dilatih kepemimpinan di sana, dilatih untuk berbicara di depan umum. Jadi, tiap minggu kami diwajibkan membawakan kuliah tujuh menit kultum sebelum latihan di depan teman-teman. Bukan hanya kultum, kami juga harus menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diberikan kepada teman-teman terkait materi kultum yang kamui bawakan. Di Pagar Nusa lah saya termotivasi untuk aktiv di Palang Merah Remaja bahkan menjadi Ketua hingga akhirnya juga menjadi Ketua OSIS. Di Pagar Nusa juga saya semakin termotivasi untuk bargabung di Himpunan Mahasiswa Islam, meski semenjak SMP saya sudah ada keinginan untuk itu. Akhir cerita, saya mengucapkan terima kasih Banyak kepada Bang Musram, kepada Kak Mus entah sekarang dia di mana, Chandra Jaya yang pertama mengajak saya untuk bergabung di Pagar Nusa juga entah sekarang dia di mana teman-teman ku yang lain terutama Tuan Afero Harahap dan Muhammad Chaidil Halim yang selalu bersama-sama pergi dan pulang latihan. Semua teman-teman yang terlibat saat itu terima kasih banyak. Saya tidak akan melupakan kisah-kisah di masa itu. Wassalam….. Tulisan ini juga bisa dibaca di Blog dan Lihat Catatan Selengkapnya
berapa lama latihan pagar nusa